Posted by : Unknown Friday, March 28, 2014


Seringkali kita mengkhianati suara hati.Memilih berdusta.Padahal hati kita adalah sebentuk daging lembut, yang oleh Allah ditumbuhkan fitrah di sana. Fitrah adalah rasa cinta kepada kebaikan, rasa selalu sayang dengan kebenaran dan ketaatan.Fitrah ini selalu ada pada hati manusia sejahat apapun dirinya. Tentu saja, kecuali pada hati orang-orang yang memang Allah telah jauhkan dia dari kasih sayang-Nya..Maka seringkali ketika kita berbuat kesalahan dengan sengaja, kita tahu bahwa ini adalah saat kita bermaksiyat kepada Allah.Kita paham benar ketika kita melalaikan kewajiban kita itu artinya kita sedang berjalan menuju lereng-lereng kebinasaan yang terjal. Lembah kehancuran yang bisa jadi setiap saat menjatuhkan kita dan terbentur-bentur cadasnya di setiap tebingnya..Aduhai, hati kita terusik karenanya.Kita menjadi resah dan risau.
Sahabat, saat ini kita punya masa muda. Kelak ketika kita telah melintasinya, di ujung jalan masa muda itu baru akan tumbuh penyesalan. Maka sekaranglah saatnya berbuat.Mengisi masa muda dengan berbagai kesibukan yang bermanfaat. Belajar bahasa Arab, menghapal Al Quran, banyak membaca buku, membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang berfaedah, dan seterusnya.. Atau kalian ingin seperti anak-anak jalanan di lampu merah..?! Wajah-wajah kelam yang tak terbias darinya cahaya ketaatan..?! Atau..Seperti anak-anak yang selalu meluangkan waktunya untuk jalan-jalan, untuk makan-makan, sibuk dengan hape dan androidnya. Masyaallah.. Jangaaaaan yaaaaa..Mungkin kalian lihat saat ini mereka bahagia. Tertawa tertiwi dengan teman-temannya tanpa rasa jengah dan kuatir akan masa depan mereka. Itu semua bukan kebahagiaan hakiki Sahabatku..Sama sekali bukan. Lihat apa yang mereka tulis, apa yang mereka alami. Mereka adalah remaja-remaja galau yang tidak terbimbing dengan sinaran pelita syariat.Mereka jauh dari ilmu dan ketaatan. Hatimereka selalu gundah dirundung gelisah..Mereka adalah anak-anak yang meyatimkan dirinya sendiri dari teduhnya bimbingan syariat. Kosong dari hangatnya dekapan Al Quran dan sunnah nabawiyah.
Kalian yang saat ini memiliki kesehatan, harta, waktu luang, dan masih juga bernafas, berbuatlah dengan itu semua.Kesehatan baru terasa berharga ketika kita sakit. Betapapun sedikitnya harta baru akan terasa sangat berharga saat kita jatuh miskin. Waktu luang baru terasa tak ternilai harganya saat kita dikejar dengan kesibukan dan sempitnya waktu kita..Hanya kehidupan yang belum bisa kita sesali, karena kita memang belum pernah mati. Kiranya, kehidupan itu baru akan terasa sangat berharga, kelak ketika ruh hendak berhijrah. Saat hendak berpisahnya raga dengan nyawa.. Tahukah kalian, bahwa saat itulah seorang hamba berada pada titik nadir penyesalannya..?! Ah, mengapa ketika hidup kemarin tidak beramal.
Mengapa ketika nafas masih berhembus kemarin tidak menuntut ilmu sebagai bekal hadapi dahsyatnya ujian menjelang ajal. Mengapa ketika jantung masih berdegup dahulu hanya sibuk dengan dunia dan bersenang-senang..?! Aduhai, kini hanya punya setumpukan rasa sesal. Sekiranya bisa sekejap saja kembali menghirup nafas di kehidupan dunia, niscaya aku akan sujud barang sekali untuk bertaubat kepada Allah, mengemis ampunan-Nya.Allah berfirman, yang artinya 
“Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku ke dunia. Agar aku bisa berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.”Sekali-kali tidak.Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja.Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan..” (Al Quran Surat Al Mu’minun : 99 – 100)
majalah tashfiyah edisi 31

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Followers

Lembaga Pendidikan Syar'i SDIT Darul Arqom. Powered by Blogger.

Copyright © SDIT DARUL ARQOM Surabaya | Design Editor by Saiful Islam